IT & Online Media Chocolate Party
Marshmallow.
Persahabatan. Dua hal yang kelihatannya erat berkaitan. Entahlah apakah ini
semacam imaji sendiri yang dipaksakan atau yah, bisa dibilang sedikit identik. Ah,
sudahlah saya toh nggak maksa andai
kata analogi ini diakui benar atau malah dianggap sesat.
Yah,
belakang ini saya suka flash back ke
masa muda dulu. Masa-masa anak kuliahan donk!
Mahasiswa Sastra, yang saban hari berkutat dengan novel-novel karangan sederet
sastrawan klasik seperti Ernest Hamingway, William Shakespeare, Mark Twain, Jane Austen dan yang
lainnya. Kebayang anak sastranya dapat mata kuliah drama minimal 4 sks tiap
semesternya selama empat tahunan kuliah. Kita benar-benar pentas, latihan
mati-matian tiap harinya. Dibagiin tuh perkelompok. Dan masa-masa ini jadi
penggalan kenangan kuliah yang paling berkesan. Menjalin kekompakan. Nggak peduli segila apa kami saat
latihan di lapangan terbuka dan diamati setiap mata mahasiswa yang lalu lalang
di sekitar jalanan. Kita benar-benar all
out! Sama seperti persahabatannya juga.
Dulu
itu, kita punya genk (biasa masa muda sukanya genk-genk-an) yang namanya bahkan
nggak abis dipikir. STUPIDITY. Hahh,
entahlah teman gila mana yang menginspirasi nama ini. Tapi yang pasti maknanya bukan
berarti kawan-kawan ‘stupid’ semua ya. Masa ketika kita ngumpul dan act like you just known the real you
a.k.a konyolnya yang lebih dilihat dari kelompok ini. Enam tahun berlalu, setelah satu per satu pergi
mengambil jalannya masing-masing, anggota STUPIDITY ini bahkan masih saja kompak.
Masih suka janjian nongkrong dimana, jalan-jalan ke mana atau bubar (buka puasa
bareng) dimana. Selalu saja begitu sampai sekarang loh meski usia udah uzur (nggak tua-tua amat sih)!
Persahabatan
memang begitu bukan? Nggak ada bedanya dengan sederet kisah persahabatan yang ditampilkan
dalam film 5cm yang diangkat dari novel karangan Donny Dhirgantoro. Walau cerita
kocak persahabatannya sih lebih kerasa dalam novel dibanding filmnya. 5cm berkisah
tentang persahabatan Arial, Riani, Zafran, Ian dan Genta sejak kecil sampai masa
kuliahan. Jalinan persahabatan yang begitu kental, berwarna dan penuh kerinduan.
Mengingatkan tentang eratnya sebuah persahabatan ditengah beragam perbedaan yang
ada. Beragam keunikan karakter, hobi dan mimpi masing-masing.
source: viki.com |
Bukankah
makna persahabatan pula yang mengilhami lahirnya film beken sekelas Laskar
Pelangi, yang berkisah tentang 10 bocah cilik Belitong? Film yang diadaptasi dari
novel karangan Andrea Hirata, yang mengingatkan kita akan teman-teman masa
kecil kita dulu di kampung halaman.
source: smeaker.com |
Atau film Naruto, animasi yang digemari anak-anak
hingga orang dewasa. Manga Naruto ini didasarkan pada komik one-shot dari Masashi Kishimoto yang diterbitkan
dalam edisi Akamaru Jump pada Agustus 1997. Manga Naruto juga berkisah tentang persahabatan
para Genin yang menamai dirinya Tim 7 yang beranggotakan Naruto, Sasuke, Sakura
dan guru mereka Kakhasi. Semua orang pasti tahu bagaimana karakter Naruto bertolak
belakang dengan Sasuke. Naruto yang berisik, hiperaktif dan ambisius berteman
dengan Sasuke yang cerdas, dingin dan pendiam. Namun keduanya boleh saling mengasihi
sebagai sahabat dan rekan seperguruan.
source: climate-trotter.blogspot.com |
Masashi
benar-benar menggambarkan persahabatan Naruto dan Sasuke dengan mengambil inspirasi
dari kedekatannya dengan saudara kembarnya sendiri. Ia merasakan pentingnya sahabat!
Sebab kehilangan teman seperti kehilangan identitas sendiri. Ada satu penggalan
kalimat Naruto yang diungkapkan tentang seberapa dekat hubugannya dengan Sasuke.
Begini kira-kira kutipan kalimatnya:
“Aku ini tidak punya orang tua, aku selalu merasa sendiri seluruh orang didesaku memandangku dengan tatapan kebencian. Mereka menganggapku monster. Sampai-sampai keberadaanku pun tidak mereka hargai, tetapi ada satu orang yang mengakui keberadaanku, ia adalah orang yang pertama kali mengakui kalau aku ini ada, dan selamanya takkan ku biarkan ia pergi, ia adalah Sasuke. Sasuke adalah teman terbaikku”.
Dari sekian banyak
kisah persahabatan yang kita saksikan atau bahkan yang kita alami sendiri, kita
tentu setuju bahwa persahabatan itu memang manis sekali ya. Manis ibarat
Marshmallow bukan coklat, karena coklat sudah terlalu mainstream! Manis dengan segala keunikannya. Manis dengan segala perbedaannya.
Dan manis dengan segala perjalanan yang dilewati bersama, ketika berbagi kegilaan
dan kekonyolan (masih dalam ranah positif!). Tawa pun menyertainya.
Meski Stupidity sudah
terasa jauh, meski saya sudah melangkah jauh dari mereka yang pernah sangat
dekat, toh saya juga bisa ketemu dengan
mereka yang nggak kalah berisik, nggak kalah gila, nggak kalah konyol dan nggak
kalah kreatif dan cerdas. Di dunia kerja kita juga bisa menemukan orang-orang
seperti itu. Sebagai ungkapan hati, saya bersyukur bisa mengenal dan berbagi dinamika
hidup bersama dengan kalian teman-teman IT & Online Media dan teman-teman
dari departemen lain CBN Indonesia. Yuk, mari bersahabat.
Because Friendship is full of Tarakdungces!!
0 comments:
Post a Comment