Berbahagialah
kita kaum hawa, sebab perjuangan Raden Ajeng Kartini telah membebaskan
perempuan, ibu dari segala mahluk yang hidup dari pandangan rendah untuk tidak
perlu tahu apa-apa tentang dunia, dan kini kita dapat mengecap manisnya
pendidikan. Sehingga ia tak lagi ditakdirkan sekedar jadi ‘pelayan’ kaum adam.
Sejak itu, perempuan sudah bebas merasakan kemajuan dalam hal ‘bermimpi’. Mimpi itu bukan lagi notabene hanya milik bocah-bocah cilik ‘laskar pelangi’, tapi bermimpi sudah jadi bagian generasi baru kartini-kartini masa depan. Berbanggalah dengan kebebasan itu teman!
Sejak itu, perempuan sudah bebas merasakan kemajuan dalam hal ‘bermimpi’. Mimpi itu bukan lagi notabene hanya milik bocah-bocah cilik ‘laskar pelangi’, tapi bermimpi sudah jadi bagian generasi baru kartini-kartini masa depan. Berbanggalah dengan kebebasan itu teman!
sebab perempuan aku dikandung ibu ku,
berharap
indah dan cantik paras ku,
bukan untuk
dimudahkanlah aku berjodoh,
tapi tentang
asa biar cakaplah masa depanku!
Paras? Sebuah wujud yang terlihat dan yang pertama dilihat oleh mata dunia. Laki-laki adalah mahluk penikmat keindahan visual, tak perduli siapa, apa dan bagaimana perempuan indah yang mampu mengalihkan pandangannya. Mereka menikmati senyum mu, menikmati tatapan mu dan menikmati tubuhmu. Untuk poin terakhir ini, laki-laki lebih paham itu. Tak perlu mendustai mata yang tertarik dengan keindahan, tak perlu berpura-pura mengingini yang biasa atau sedang-sedang saja bila yang lebih indah lewat melintas. Toh itu hal normal bukan?
Tapi sebatas itukah perempuan dihadirkan? Cukupkah ia hanya punya paras indah dan mampu menawan mahluk yang bernama laki-laki? Kecantikan itu disebut relatif, maka dari itu setiap orang punya penilaian berbeda tentang cantik seorang perempuan. Tapi pahamilah bahwa kecantikan paras hanya mampu menenangkan mata sekejap waktu, sedang kecantikan yang dari kedalaman dan ketulusan hati akan senantiasa terpancar sepanjang waktu. Lalu kemudian dilengkapi dengan kecakapan intelektual yang menentukan karir dan masa depannya. Ia disebut perempuan cerdas dan sempurna. Percayalah!!
Tahukah kamu, ketika kamu memandang dirimu buruk sebagai perempuan, bercerminlah lihat dan temukan di hadapan mu berdiri sosok ciptaan indah dan berharga. Ia adalah kamu, kecantikan itu terpancar ketika kamu menghargai dan membanggakan dirimu sendiri. Baru-baru ini, Lupita Nyong’o, wanita kulit hitam dan peraih Oscar atas film ’12 Years A Slave’ dinobatkan sebagai wanita tercantik dunia tahun 2014 versi People Magazine. Ia bahkan mampu menyingkirkan perempuan-perempuan cantik seperti Keri Russell, Jenna Dewan-Tatum, Mindy Kaling dan Amber Heard. Alasannya? Lupita punya kesederhanaan dan kecakapan yang memancarkan inerbeauty yang kuat. Begitu pula dengan pujian atas speech inspiratif yang disampaikannya sesaat setelah menyabet piala Oscar.
Paras? Sebuah wujud yang terlihat dan yang pertama dilihat oleh mata dunia. Laki-laki adalah mahluk penikmat keindahan visual, tak perduli siapa, apa dan bagaimana perempuan indah yang mampu mengalihkan pandangannya. Mereka menikmati senyum mu, menikmati tatapan mu dan menikmati tubuhmu. Untuk poin terakhir ini, laki-laki lebih paham itu. Tak perlu mendustai mata yang tertarik dengan keindahan, tak perlu berpura-pura mengingini yang biasa atau sedang-sedang saja bila yang lebih indah lewat melintas. Toh itu hal normal bukan?
Tapi sebatas itukah perempuan dihadirkan? Cukupkah ia hanya punya paras indah dan mampu menawan mahluk yang bernama laki-laki? Kecantikan itu disebut relatif, maka dari itu setiap orang punya penilaian berbeda tentang cantik seorang perempuan. Tapi pahamilah bahwa kecantikan paras hanya mampu menenangkan mata sekejap waktu, sedang kecantikan yang dari kedalaman dan ketulusan hati akan senantiasa terpancar sepanjang waktu. Lalu kemudian dilengkapi dengan kecakapan intelektual yang menentukan karir dan masa depannya. Ia disebut perempuan cerdas dan sempurna. Percayalah!!
Tahukah kamu, ketika kamu memandang dirimu buruk sebagai perempuan, bercerminlah lihat dan temukan di hadapan mu berdiri sosok ciptaan indah dan berharga. Ia adalah kamu, kecantikan itu terpancar ketika kamu menghargai dan membanggakan dirimu sendiri. Baru-baru ini, Lupita Nyong’o, wanita kulit hitam dan peraih Oscar atas film ’12 Years A Slave’ dinobatkan sebagai wanita tercantik dunia tahun 2014 versi People Magazine. Ia bahkan mampu menyingkirkan perempuan-perempuan cantik seperti Keri Russell, Jenna Dewan-Tatum, Mindy Kaling dan Amber Heard. Alasannya? Lupita punya kesederhanaan dan kecakapan yang memancarkan inerbeauty yang kuat. Begitu pula dengan pujian atas speech inspiratif yang disampaikannya sesaat setelah menyabet piala Oscar.
"It doesn’t escape me for one moment that so much joy in my life is thanks to so much pain in someone else’s,” said Lupita.
Perempuan cantik dan cakap sekaliber R.A Kartini, Nicole Kidman hingga Jordie Foster masih banyak kog. Dan mereka adalah ibu dari generasi baru beruntung yang akan melengkapi peradaban dengan kecakapan. Meski begitu, perempuan-perempuan ini tak menyangkali peran besar sebagai ibu dan istri kelak.
Dapur tetap menjadi tempat menyenangkan dimana seorang ibu dan istri mewujudkan asa demi membahagiakan orang-orang yang ia kasihi. Perempuan punya peran ganda yang justru harus diapresiasi. “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya”.
--buat perempuan yang tidak dimengerti untuk apa kamu bermimpi dan alasan apa mereka mengabaikan mu--
0 comments:
Post a Comment