image1 image2 image3

HELLO I'M JOHN DOE|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

2015: TAKE ACTION!!!

Di negara-negara maju di mana data statistik lebih lengkap, kanker mempengaruhi 120-160 per 1.000.000 anak di bawah usia 15 tahun setiap tahunnya. Sekitar satu dari setiap 300-500 orang akan terkena kanker sebelum mereka berusia 20 tahun | RS Darmais, Slipi, Jaksel - Baksos Jcerss

Di antara ‘some things new’ atau beberapa hal baru yang aku alami sejak awal tahun 2015, aku coba bagikan sesuatu yang aku dan juga rekan sekerja dari Jawaban.com dapatkan dan syukuri beberapa waktu lalu. Tepatnya saat kami jawaban dan teman-teman dari forum jawaban.com (sekitar 30-an orang) menggelar bakti sosial mendukung anak-anak penderita kanker yang bernaung di bawah Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) yang bekerja sama dengan RS Darmais. 

Ada sekitar 15 (dari 25 anak yang terdata sebelumnya) yang hadir waktu itu. Dan sebagian diantaranya datang dengan mengenakan kursi roda beserta infus yang masih nempel di salah satu sisi tangannya. Mereka adalah anak-anak yang tengah berjuang melawan kanker, ada yang menderita sejak usia bulanan dan ada pula yang baru terdeteksi di usia satu tahun. Dan sebagian diantaranya menderita penyakit leukemia. Saat menatapi wajah mereka satu per satu, aku nggak ngelihat raut wajah kesedihan di sana. Dan itu yang ngebuat aku secara pribadi menyadari bahwa anak-anak dan orang dewasa jauh sekali berbeda dalam menyikapi kondisi sakit yang mereka derita, dimana orang dewasa akan cenderung diserang oleh rasa frustrasi dan sedih berkepanjangan sedang anak-anak dalam kondisi apapun mereka tetap merasa bahwa mereka nggak pernah sakit. Dan kalau nggak salah rasa bahagia itu yang ngebuat anak-anak jauh lebih cepat sembuh dibanding orang dewasa. “Hati yang gembira adalah obat” kata firman Tuhan.

Dan meskipun ini bukan bakti sosial besar seperti apa yang kerap dilakukan oleh teman” di OBI, tetapi aku sangat bersyukur bisa ambil bagian di sana. Aku bersyukur sama seperti apa yang teman” sharingkan di chapel department bahwa meski acara ini notabenenya adalah acara jawaban, tetapi ada teman” dari forum jawaban yang turut andil dan antusias ikut ambil bagian memberi baik secara materi, waktu dan tenaga. 

Satu syukur yang besar juga karena aku menyaksikan bagaimana teman” benar-benar merangkul setiap anak tanpa ada jarak sama sekali dengan mereka, yang beberapa diantaranya bahkan dalam kondisi yang terbilang parah, duduk di kursi roda, nggak bisa ngomong dan hanya duduk diam. Bisa saja mereka berpikir ‘gimana kalau penyakitnya tertular?’ Tetapi teman” masih tetap mau mengulurkan tangannya dan berusaha menghibur mereka dengan berbagai cara. 

Aku melihat bahwa mereka melakukannya karena dasar cinta. Sebuah action yang menerangkan bahwa nggak cukup hanya sekedar mengatakan kasihan dan melipat tangan tanpa berbuat apa-apa. Atau nggak hanya sekedar mengatakan ‘yang penting saya sudah memberi dari apa yang saya punya’, tetapi mereka menunjukkan bahwa cinta memang harus dibuktikan dengan aksi. Aksi menghibur yang membuat seorang berusia 5 tahun penderita leukemia bernama Tebe bisa tertawa lepas dan bersemangat untuk mau bernyanyi di depan banyak orang dan tetap optimis dengan cita-citanya ingin menjadi seorang tentara. Atau dukungan bagi seorang Imam, bocah berusia 12 tahun yang berbakat di bidang sepak bola untuk tetap bersemangat meraih cita-citanya jadi seorang pesepakbola nasional. Dan masih banyak Tebe dan Imam lain yang punya cita-citanya. 

Dan gambaran sederhana yang aku dapatkan waktu itu mengingatkan aku bahwa kehadiran kita berguna buat banyak orang, Tuhan bisa pakai kita jadi berkat lewat hal-hal kecil. Nggak hanya sekedar memberi tetapi bertindak baik dalam hal paling sederhana sekalipun yaitu berdoa. Cos ‘Prayer in action is love, love in action is service,” seperti tindakan Mother Teresa.

Mari mulai dari langkah kecil, jika kita mengaku mengasihi orang-orang di luar sana, maka take action do it with love and pray. ‘Karena sesuatu yang besar dimulai dari langkah kecil’.

“It is not how much we do, but how much love we put in the doing. It is not how much we gave but how much love we put in the giving” ~ Mother Teresa

Share this:

CONVERSATION

0 comments: