image1 image2 image3

HELLO I'M JOHN DOE|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

ENGKAU YANG KINI SENJA



www.theguardian.com

ku pikir ketakutan terbesar dalam hidupku adalah waktu          
sayangnya bukan
bayangan ketakutan itu adalah bertambahnya usia kalian
usia mu yang semakin menua, hari ini aku menghitungnya
ya, kini engkau bagai senja
dibalik waktu yang terus berjalan ini, ada barisan syukur yang terukir dalam di hatiku
karena kesehatan dan perlindungan masih dilimpahkan bagimu

engkau yang kini telah menjadi senja
aku mengenal segala tentang mu dari ibu dan dari seiring pertumbuhanku
meski perbincangan kita bisa dihitung tak lebih dari jemari
tetapi aku memahami segala isi hatimu

tentang itu aku mengkhawatirkanmu
tak perlu mempersalahkanmu tentang betapa buruk hubungan kita
walau rumah terasa masih tetap belum lengkap
mungkin begitulah adanya engkau tercipta

sering kali aku rindu ketika engkau hanya sekedar memanggil namaku
dan sesering itu aku menyesali tak berbuat lebih daripada
kebiasaan kita yang saling menyapa sederhana
dan aku takut ketika kelak akan menyesali kesempatan yang masih ada
walau nyatanya berat meski hanya sekedar obrolan tanpa makna

aku takut menyesal tak mengenalmu lebih dalam ayah
mengingat angka yang tersemat di kue ulang tahunmu kali ini, aku sedih
tak terpintas dibenakku apa yang sedang engkau pikirkan di usiamu saat ini
mungin tak ubahnya denganku; kegelisahan

tentu banyak asam garam hidup yang telah terlewati
aku tahu cerita masa mudamu ayah
anak yang dibesarkan di tengah kerasnya kehidupan tanpa sosok ayah
aku sang perantau pun mengalaminya
namun engkau justru tumbuh menjadi kuat dan bebas
dan jiwa seperti itu melekat didalamku ayah
see ‘like father like daughter’!

engkau yang kini menjadi senja
bisakah kita duduk sembari bercerita tentang berbagai hal?
mungkin silsilah keluarga kita, mungkin kenakalan masa mudamu
 atau mungkin tentang kisah pertemuanmu dengan ibu?
tetapi jika engkau mau

mintalah aku menemanimu ketika engkau butuh
mungkin berjalan kecil di terik mentari pagi
mintalah aku menemanimu walau sekedar duduk
di kursi taman menikmati cerita

dari keterbukaan hatiku, aku ingin engkau meminta apapun yang engkau ingin
ayah, jangan biarkan penyesalan datang terlambat
ketika waktu tak lagi mengizinkan
ayah, apakah engkau baik-baik saja?
bagaimana dengan hatimu?
rasa khawatir ini masih tetap bertahta, segalanya tentang kalian
aku takut jika engkau merasa diri menjadi nomor dua
maafkan kami jika engkau berpikir begitu

andai engkau tahu
aku, mereka dan ibu punya harapan serupa dengan mu
untuk keluarga kita
ayah tetaplah menjadi ayah dan suami terbaik dengan caramu
sebab aku tak menyesali namun bersyukur
semoga hati kita saling mendekat meski jarak nyatanya memisahkan

**untuk sosok laki-laki yang baru saja menikmati perenungan di usia 53 tahunnya**

Share this:

CONVERSATION

0 comments: