image1 image2 image3

HELLO I'M JOHN DOE|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

THE BEST IS YET TO COME




Teringat saat satu alasan kuat kali pertama menenggelamkan diri dalam dunia tulisan. Di awali dengan tulisan-tulisan di blog pariwisata pribadi ku loreiymora.blogspot.com. Masa-masa itu bagi ku adalah masa terbaik menikmati hobby merangkai kata tiap kali satu ide muncul di benakku. 

Menulis sembari berwisata menjadi hobby yang bukan sekedar pelarian, tapi lebih dari itu mampu meremajakan jiwa dan mengalihkan perhatian dari ‘self centre’ – perasaan mengasihani diri. Dunia wisata perlahan-lahan menyeret ku jauh dari tulisan-tulisan tentang ‘kegalauan hati’ seperti sebelumnya terjadi sejak kehilangan seseorang itu.  Dunia wisata jadi dunia baru yang mampu menyembuhkan dan membebaskan dari beragam kondisi, menyajikan ketenangan dan kejernihan dalam memandang segala persoalan di sekitar ku. Aku menemukannya disana!

Sejak itu terpatri ungkapan hati ‘good bye’ untuk kegalauan dan kebiasaan melodramatik berlebihan yang menimbulkan hilangnya respek dari sekitar dan terkesan lemah. Waktu pun membuktikan itu. Segalanya telah berubah, segalanya dimulai dengan lembaran baru. Menemukan kebebasan dari persoalan hubungan. 

Meski aku tak memungkiri bahwa berdasarkan survey kecil-kecilan, tulisan-tulisan seputar relationship tetap meraih posisi jumlah penikmat tertinggi dibanding dengan tulisan di bagian kolom seperti ekonomi, politik dan sosial budaya. Analisis ini membuktikan bahwa persoalan hubungan menjadi hal yang paling rentan dialami oleh manusia dalam kehidupannya, baik dalam hubungan suami-istri, orang tua-anak,berpacaran, teman, masyarakat hingga antar negara.

Well, dijuluki dewasa sebelum waktunya tentu sedikit asing bukan? Percaya atau tidak, teman-teman semasa sekolah menjuluki ku dengan nama itu. Alasannya hanya lantaran dianggap pantas dan siap jadi  penampung curhatan dari teman-teman baik yang tengah bermasalah dalam keluarga, hubungan pacaran, pdkt, pertengkaran hingga dilemma memilih pria/wanita yang tepat. Meski sejak sekolah menegah pertama hingga atas, aku hanyalah seorang gadis introvert yang lihai mengatasi segala persoalan dalam diri sendiri. 

But if we don’t change, we don’t grow. If we don’t grow, we aren’t really living… 

Waktu mengubah pribadi dan memutar skenario baru. Yang lama sudah berlalu sesungguhnya yang baru sudah datang. Begitu pun perubahan terus menempah ku menjadi pribadi terbuka dan gemar bergaul. Hampir tak lagi ku temukan diri ku yang meringkuk dalam tangisan kesendirian. Inilah aku, pribadi yang mau membuka diri dan berbagi dengan siapapun itu. Menyenangkan rasanya bila kamu memahami perasaan orang lain, dipercayakan untuk mendengar kisah hidupnya dan diberi ruang untuk jadi sahabat. Menyenangkan bila hasil bergaul menjadi referensi mu untuk bisa memahami emosi dan karakter orang lain. 

Terima kasih buat warisan keteguhan hati dan rasa percaya diri dari seorang sahabat perempuan ku yang kini justru malah kurang percaya diri..(lol). Meski terkesan cuek dengan apa kata orang, bagi ku ada nilai positif yang dapat dipetik dari karakter itu. Dan kamu harus siap sedia disapa dengan julukan ‘aneh’ tapi nyata..weww :d.

Terkait dengan persoalan hubungan, banyaknya menyimak, menyaksikan dan mengalami secara langsung beragam perkara hubungan sedikit tidaknya mempengaruhi persepsi dan psikologi. Akibatnya berdampak pada sikap untuk menarik diri dalam membangun relasi yang baru. Pengalaman yang rentan merusak psikologi diri seperti pertengkaran suami istri, perlakuan kasar pasangan baik saat pacaran atau sudah menikah hingga jalinan hubungan yang berakhir sia-sia. 

Tak hanya itu, aku adalah saksi bagaimana seorang kakak yang ku kasihi harus menderita pasca putus cinta setelah menjalin hubungan bertahun-tahun lamanya. Iba rasanya saat ditengah malam pun kamu harus terbangun oleh isakan dari balik selimut seorang kakak yang terbaring disamping mu dan itu terjadi berbulan-bulan lamanya, sampai ia merasa lelah.  Betapa jahatnya persoalan hubungan!!

Dari sekian banyaknya perkara ‘hubungan’ mengubah ku untuk memagari diri dari relasi yang hanya akan membekaskan luka. Satu luka cukuplah jadi pelajaran, dan untuk selanjutnya belajarlah untuk menghindar dari kemungkinan itu. Jatuh cinta memang bukan soal siapa dan apa. Ia datang tanpa kita sadari, dan kita terlena olehnya meski kemungkinan dalam perjalanannya akan menyiratkan sakit dan luka. 

Change is the law of life and those who look only to the past or present are certain to miss the future.. —John F. Kennedy 

Untuk tidak mengalami sakit dan luka saat hendak dan tengah menjalin sebuah relasi, maka cobalah untuk menempah diri sebagai pribadi yang utuh (tanpa beban masa lalu). Mulai mengalihkan perhatian dengan aktivitas baru, mengembangkan diri dan menikmati kebahagiaan sepenuhnya. Sebab kesiapan diri akan memudahkan mu untuk bertemu dengan seorang lain yang juga telah siap dan utuh. Tak sedikit pasangan yang dipertemukan dalam kematangan pikiran dan beragam aspek lain hingga berlabuh dalam satu bahtera rumah tangga yang bahagia. Hingga saat ini, aku tetap belajar untuk dibentuk utuh dan siap menyambut yang terbaik pada waktu yang tepat. 

---the best is yet to come---

Share this:

CONVERSATION

0 comments: