image1 image2 image3

HELLO I'M JOHN DOE|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

DUA LIMA


source: flickr.com
Ku maklumi ketika mereka kadang kala nggak paham dengan cara pikir yang kita punya di usia seperti sekarang ini. Tapi bukankah kerumitan yang terbaca jelas di kernyitan dahi kita memaknai angka sebesar itu? Tak dimungkiri pula mereka yang masih menikmati ritme hidup dan dengan ringan mengikuti langkah kaki sebagian besar adalah orang-orang seperti kita (prematur). 

Aku sudah melewati tangga ketika suara hati begitu kontradiktif dengan visualisasi kehidupan. Di usia demikian, belum ada pilihan-pilihan rumit yang timbul dan mengusik idealisme kita. Semua tentang dunia dan mereka (secara global dan mengambang). Seolah diri sejajar dengan para pahlawan-pahlawan revolusi, tanpa sadar akan objek yang akan diperjuangkan. Kita banyak belajar tentang filsafat, tentang hidup yang bagi orang lain dianggap aneh, terlalu falsafah, ribet hingga dinilai mahluk abnormal. Kita dipandang sebegitu sadisnya meski pada kenyataan mereka bahkan takjub dengan pandangan kita yang tajam dan tanpa kenal ampun.

Tapi ada pula mereka seusia mu yang hanya mengalirkan hidup pada waktu. Menikmati  nyamannya ruang yang sudah mereka miliki. Saat banyaknya tawaran produk-produk kecantikan palsu, teknologi yang lebih besar dampak negatifnya dibanding positifnya  atau yang paling parah euphoria mengidolakan publik figur yang tenar mendadak. 

Namun segalanya saat ini sudah jauh berbeda, ada persimpangan di sana. Seperti memilih antara jembatan rapuh menuju rumah atau jalan tol menuju dunia baru yang jauh dari rumah. Dan absurdnya makna PERJUANGAN mu itu kini semakin diperjelas lebih dalam.

Dua Lima adalah angka yang membawaku pada masa pemisahan antara idealisme dan realitas hidup. Masa ketika otakku diperas berfikir demi KELUARGA, MASA DEPAN dan KEBAHAGIAAN. Dangkal!! 

Dan aku turut memaklumi bila diantara mereka memandang kita terlalu tua dan stress. Sebab aku percaya bahwa masanya masih belum tiba bagi mereka berada di posisi ini. Meski angka ini semacam keramat, namun bagiku ia sudah mengajarkan banyak hal. Bagaimana waktu memberi pemahaman penting tentang beragam proses; ada proses bertumbuh dewasa, proses belajar bertanggung jawab, proses berkorban (hati dan pikiran) dan sebagainya.

Fase perenungan selalu jadi jadwal rutin sehari-hari, bagai ikatan  nafas dan kehidupan. Namun separah apapun ini, sesadis apapun tantangannya aku masih tetap bisa bersyukur sebab untuk pertama kalinya bisa menghadapi kegagalan dengan penuh kepuasan, sebuah makna besar tentang kedewasaan. Dua lima adalah standar angka kedewasaan, titik koordinat untuk menghindarkan penyesalan dan melompati kemungkinan di depan.

Senyuman adalah sambutan terhangat untuk kegagalan, sebab pengalaman gagal mengingatkan kita akan keteledoran dan kekonyolan yang kita lakukan agar tak lagi terulang. Ini ceritaku tentang DUA LIMA yang akan segera berakhir dua bulan ke depan…

Dan di usia berikutnya, akan ada tantangan baru yang siap menghadang di depan pintu…And I’ll be happy..Just Come What May!!!!

Share this:

CONVERSATION

0 comments: