image1 image2 image3

HELLO I'M JOHN DOE|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

B I N G O!! ALBERT MAKES IT TRUE

source: www.combativemind.com


Any intelligent fool can make things bigger, more complex, and more violent. It takes a touch of genius and a lot of courage – to move in opposite direction ~Albert Einstein~
Raga ini hanya pinjaman sementara dunia sebelum pengantin lelaki kita tiba dengan lencana dan membawa pemusnahan terhadap bangsa-bangsa. Bahkan pikiran dan pengetahuan kita hanya sebuah kesempatan untuk dimiliki, sebagai takdir bagi manusia menjadi dirinya selama bumi dipinjamkan sebagai laboratorium praktek kerjanya. Sementara manusia hanya sebagai kata benda sejak awal dia diciptakan.

Manusia lahir dibola dunia, melakukan segala yang dia bisa melalui layar-layar kehidupan, kita menbuka tumpukan memoar berpuluh tahun lalu. Seperti mereka yang dicatatkan dalam sebuah buku berisi ratusan wajah dan nama seperti dalam kitab kehidupan pemilik kerajaan sorga. Ya, aku melakukannya. Samar-samar kedua bola mata ku tertuju pada sederetan nama di sebuah buku usang yang tergeletak di bagian paling bawah rak buku, lengkap dengan kegemilangan pemikiran mereka semasa hidup. Hatiku semakin berambisi, ketika mulut komat kamit, membaca dan membaca, tak ingin melewatkan pengembaraan hidup masing-masing mereka. Semangat ku mulai terpacu, mereka hebat, mereka dahsyat.

Namun, di antara deretan nama itu, perhatian ku tersedot pada sosok aneh dengan perawakan semrawut, rambut acak acakan dan lidahnya menjulur keluar. Gambar yang sedikit konyol bagiku. Namun, aku mengagumi takdirnya, mengagumi kecakapan pemikirannya. Ibarat gadis aku memberi kekaguman pada bunga-bunga yang bermekaran di pagi hari. Ibarat gadis aku bergirang ketika bertemu muka dengan sang pujaan. Aku memujanya seperti seorang murid memuja gurunya. Seperti seorang penggemar dengan idolanya.

Namun ada beberapa penggalan kalimat dari kisahnya yang cukup mengejutkan aku dari seluruh kisah perjalanannya. Manusia memang kadang kala melakukan ketololan-ketololan yang tanpa disegaja dan terjadi sedemikian rupa tanpa rekayasa. Sebaliknya, manusia yang tampaknya kelihatan serius bisa jadi adalah pribadi yang punya tingkat humor yang baik. Who knows?

Lewat sisi lain yang belum ku tau, ia menunjukkan siapa ia yang pantas disebut cemerlang buah pemikirannya. Lelaki itu memang kurang menarik, parasnya tampak sangat menyedihkan. Tapi apalah tubuh yang akan busuk ketika dia sudah kembali di pembaringan dibanding dengan nama  “jenius” yang membawa namanya berkeliling dunia. Di seluruh penjuru dunia, dia selayaknya seorang bintang yang berkilauan dilangit dan seluruh mata tertuju padanya.

Dunia percintaan adalah kelemahannya. Namun tak juga dia mengabaikan teori relativitas yang dia ciptakan untuk memikat hati seorang dara. Dia meyakinkan belahan jiwanya agar bergandengan dengan dia dalam hidup  bersama. Dia berceloteh dibawah garis kesadaran bila nanti bidadari itu hidup bersamanya, maka mereka akan beroleh anak-anak yang brilian dan berkilau seperti berlian. Dia mampu meluluhlantakkan hati lugu dan penuh pertimbangan itu dengan teori relativitas dahsyatnya. Segalanya tampak logis dan terpahamkan dalam rasio manusia yang sehat.

Kejeniusan itu pun bukan miliknya, tapi dipinjamkan sebagai mana manusia yang tak punya meminjam dari yang punya. Ohhh yaa, masih ada lagi kisah yang tak kalah hebat dikala itu. Dia memakai senjata kecerdikan untuk mengelabui cara berfikir gurunya kala sebuah prahara menjadi perdebatan rasio didalam perkumpulan kaum intelektual. Kala itu mereka memperdebatkan antara ada atau tidaknya Tuhan dan hadirnya kejahatan. Teori sebab akibatnya menjadi senjata tajam untuk membantah kesalahan seorang guru yang berpandangan tidak realistis dan nyata. Kata-katanya lembut bagaikan hembusan angin sepoi disore hari, namun tertancap tajam ke hati bagai pedang bermata dua. Kecerdikannya mengelabui sang guru menjadi cambuk bagi guru tersebut untuk lebih realistis dan rasional dalam berfikir. Sang maestro pun memperbandingkan kehadiran “dingin” dan “gelap”, kehadiran kejahatan dengan adanya Tuhan. Jawabannya cemerlang!

Conversation between A Professor and Students:

A University professor at a well known institution of higher learning challenged his students with this question.
Professor : Did God create everything that exists?
Student  1 : “Yes he did!" bravely replied.
Professor : "God created everything?" he asked.
Student 1 : Yes sir, he certainly did.
Professor :If God created everything; then God created evil. And, since evil exists, and according to the principle that our works define who we are, then we can assume God is evil.
Student 2: “May I ask you a question, professor?" raised his hand.
Professor : Of course!
Student 2: Professor, does cold exist?
Professor :What kind of question is this? Of course it exists. Have you never been cold?
Student 3: In fact sir, cold does not exist. According to the laws of physics, what we consider cold is in reality the absence of heat. Every body or object is susceptible to study when it has or transmits energy, and heat is what makes a body or matter have or transmit energy. Absolute zero (-460 F) is the total absence of heat; and all matter becomes inert and incapable of reaction at that temperature. Cold does not exist. We have created this word to describe how we feel if we have no heat.
Student 3: Professor, does darkness exist?
Professor : Of course it does."
Student 3 : Once again you are wrong sir, darkness does not exist either. Darkness is in reality the absence of light. Light we can study, but not darkness. In fact, we can use Newton's prism to break white light into many colors and study the various wavelengths of each color.
You cannot measure darkness. A simple ray of light can break into a world of darkness and illuminate it. How can you know how dark a certain space is? You measure the amount of light present. Isn't this correct? Darkness is a term used by man to describe what happens when there is no light present."
Student 3: Sir, does evil exist?
Professor : Of course, as I have already said. We see it every day. It is in the daily examples of man's Inhumanity to man. It is in the multitude of crime and violence everywhere in the world. These manifestations are nothing else but evil.
Student 3: Evil does not exist, sir, or at least it does not exist unto itself. Evil is simply the absence of God. It is just like darkness and cold, a word that man has created to describe the absence of God. God did not create evil. Evil is the result of what happens when man does not have God's love present in his heart. It's like the cold that comes when there is no heat, or the darkness that comes when there is no light.
Professor: (The professor sat down).



Dan murid cerdik itu adalah ALBERT EINSTEIN.

Share this:

CONVERSATION

0 comments: