source: seasonsoflovefilms.com.au |
Ku
sadari memang bahwa tahun 2014 adalah tahun dimana banyak diantara perempuan
yang sudah terbilang matang dalam usianya berharap menemukan sahabat terbaik
dalam hidupnya. Adapula yang berencana untuk bersanding dipelaminan setelah
sekian lama menjalin hubungan.
I’m not the expert one when
talked bout relationship, but let me share you how glad I am when you got your
dream wearing the white dress this year. I’m just the hearer and observer about
what you’ve done & you’ve been through to reach that one. Hopefully, you
are all of my dearest sisters gonna be happily ever after.
Both
of you sistas Ã
dumz & vi
Aku
masih sangat ingat beberapa waktu lalu sebelum kalian menemukan pangeran berkuda putih kalian itu, seringnya
aku melihat kegalauan dibalik kata-kata dan topik pembicaraan kita. Aku pahami
bahwa diusia kalian yang terbilang sudah sangat matang, ada keinginan untuk mengakhiri
masa lajang dan masuk pada masa yang membawa kalian selamat dari cibiran masyarakat
atau desakan keluarga yang memandang aneh bila wanita berkepala tiga tak
kunjung menemukan pasangan hidupnya.
Pandangan
konvensional itu memang terbilang rasional dan berdampak negatif bagi fisik dan
psikis. Mungkin hal itu pula yang semakin membuat kalian tak henti membawanya dalam
barisan doa-doa kalian, tanpa lelah – meski terasa tiada jawaban. Kalian selalu
meyakinkanku, ‘just believe in God, be
sure for His promise,” kata kalian. Dan kalian sudah mendapatkannya.
Sista
dumz, kamu begitu cantik dan anggun saat mengenakan white dress itu, lengkap dengan senyummu yang khas, aku melihat betapa
kamu bahagia sekali saat pernikahan itu, teramat sangat bahagia. Meski aku
hanya melihat dari kejauhan, aku tetap mengamati detil setiap hal yang kalian hadapi.
Sista
vi, I’m blessed when you shared your big
and historical moment to me as the first person. Akhirnya, aku merasa lega karena kamu nggak perlu
pergi jauh dan menunggu begitu lama akan pasangan jiwamu itu. Kamu bahkan
bilang, ‘Kita nggak tahu rencana Tuhan itu gimana dek. Jodoh itu nggak cuma harus
dekat dengan kita, tapi Tuhan bisa persatukan dua insan yang jaraknya malah
begitu jauh”. Ya aku tahu, bahwa jarak bukan penghalang bagi kita bertemu
dengan pasangan. Apalagi fenomena saat ini, aku tahu persis betapa banyak dari
mereka yang dipertemukan, menjalin persahabatan hingga membangun rumah tangga melalui
media sosial (FB & Twitter). Meski kenyataannya, aku masih menjadi pribadi
yang menolak cara aneh ini. Selamat menempuh hidup baru dan membangun kebahagiaan
di atas keyakinan yang kakak sudah bagikan untuk ku.
Both
of my dearest frendz Ã
leiy & pris
Seberapa
pun perhatian kalian yang sudah terbagi akan banyak hal dalam kehidupan kalian,
aku tetap jadi sahabat yang masih terus menaruh kalian dalam daftar orang-orang
penting dan berharga dalam hidupku. Mungkin salah memang bila harus terlalu peduli
dengan kehidupan orang lain, namun aku tetap menempatkan diriku pada posisi sebagai
sahabat yang berharap yang terbaik bagi sahabatnya. Seberapa cuek dan tiadanya aku di tengah aktifitas
keseharian kalian, aku masih tetap melihat.
Congratulations
sahabat-sahabat cantikku. Momen dimana kalian sudah menyatakan siap menjadi
seorang istri dan ibu bagi anak-anak kalian kelak, adalah hal yang tak
terpikirkan bagiku. Berhadapan dengan topik relationship
yang harus aku tulis setiap harinya, membuatku tampak parno dengan kata hubungan. Selain membahagiakan, ia pun membawa duka.
Buat
leiy. Menjalin hubungan selama lima tahun dengan sahabat kita itu juga aku tahu
bukan perkara gampang bukan? Intensitas bertemu yang terbilang sangat jarang karena
alasan jarak membuat kalian harus membayar harga yang lebih besar. Tapi
bukankah itu adalah wujud/bukti dari pengorbanan itu sendiri, bukankah itu bukti
dari perjuangan cinta itu sendiri? Ya.
Di
gambar pre-wedding mu, kamu kelihatan
sangat anggun. Kamu sudah jadi princess
seperti yang kamu doakan selama ini. Aku turut bahagia. Dan tak ada keraguan
bahwa kalian akan merasakan kebahagiaan penuh nantinya, sebab aku tahu cinta itu sudah
membentuk kalian menjadi pribadi yang semakin dewasa, semakin saling
membutuhkan dan memahami satu dengan yang lain.
Hi
dear pris, masih ingat berapa tahun sudah kita berteman. Sekamar bareng, sekelas
bareng serta punya kepribadian yang sama. Berteman dengan mu banyak memberi ku pelajaran,
terutama tentang perubahan atau evolusi. Benarlah bahwa perubahan itu bisa saja
datang kapan pun, dan aku merasa kamu sudah tampak berubah sekarang.
Aku
bersyukur dengan perubahan pola pikirmu yang dulu terbilang begitu keras, kamu
akhirnya memutuskan untuk mengakhiri masa
kesendirianmu dan memilih dia yang kamu kenal hanya dalam bilangan bulan. Tak
ada yang salah dengan itu dear, hanya prinsip kita yang mungkin berbeda. Kamu
kerap meminta pendapat dari ku tentang ini dan itu, tapi bukankah aku hanya
mampu sebatas memberi pemikiran dan selebihnya keputusan ada di tanganmu dan
Tuhan?
Lewat
kisah mu, aku semakin diperkaya dengan kasanah cerita klasik yang diperhadapkan
secara nyata di hadapan ku. Kamu bilang cinta, rupa dan usia itu tidak terlalu
penting, asal dia serius dan bertanggung jawab, cinta akan tumbuh saat hidup
bersama nanti. Kisah seperti ini sama seperti tradisi zaman dulu di masyarakat
kita. Yah, aku tahu setiap wanita memang mendambakan kehidupan yang aman dari
fanansial bukan? Dan untungnya dia yang kamu pilih adalah orang yang akan menjamin
itu. Tiada yang lebih berarti selain menyaksikan kamu menangis karena bahagia dear.
Aku akan tetap menantikan realisasi rencana kalian sebelum tahun ini berakhir.
***
--untuk kaum hawa yang tengah
mempersiapkan hati menyambut pernikahan suci atau yang masih sedang
dipersiapkan berjumpa dengan pasangan yang tepat—
Untuk segala sesuatu ada
masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya ~ Pengkhotbah 3: 1
0 comments:
Post a Comment