Andai Kata Kisah Hidupmu Diangkat Jadi Film
source: uglyforeverblog.com |
Belakangan
ini, aku suka nonton. Hobi baru yang aku geluti sekadar menghabiskan waktu
istirahat makan siang di kantor atau menghabiskan akhir pekan yang nggak
dipakai kemana-mana. Jangan tanya bahan tontonannya diambil dari mana, ya pasti
seluruh dunia sudah tahu kalau gratisan itu jauh lebih nikmat dari yang harus
dibeli dari uang saku sendiri. Jadi aku biasanya bakal download di tengah malam
pake internet gratisan bulanan yang kuotanya nggak pernah abis-abis sampai akhir tanggal masa
berlaku (ini jujur loh).
Dari
sekian puluh judul film yang sudah aku tonton, hampir semuanya punya minimal
satu pelajaran hidup yang bisa dipetik. Kita bicara film yang aku tonton dari
awal tahun aja kali ya (karna kita anak kekinian sukanya yang masa kini #apasih).
Nah contohnya ni film La La Land (kalau ini jujur nonton di bioskop ya), salah satu film
fenomenal dan pencetak sejarah Hollywood tahun 2017, ini terbilang menarik
buatku. La La Land adalah film musical yang buat pecinta musik kayak
aku ini, pasti bakal langsung jatuh cinta for
the first sight. Tapi yang lebih menarik lagi dari film ini adalah alur
ceritanya, kenapa? Satu-satunya pesan penting yang aku bisa tangkap dari film
ini sesungguhnya membuktikan kalau realita dan mimpi itu memang selalu nggak synkron. Realita itu memang selalu lebih
pahit dari impian indah yang kita hayalkan. Dan film ini jelas sekali
mengangkat kisah realita hidup dunia selebrity Hollywood (yang juga pasti banyak
terjadi sama kita-kita manusia biasa ini), yang menduakan cinta hanya demi uang,
popularitas dan kenyamanan duaniawi. Sedih memang tapi begitulah adanya hidup!
Jadi jangan salahkan kalau banyak cewek cantik yang milih pria tajir melintir muka
pas-pasan ato cewek cantik yang ngegaet om-om kaya ya.
Lalu ada film MOANA. Nah buat kalian yang udah nonton film ini pasti setuju 101% kalau film ke-hawai-hawai-an ini juga sukses mencuri hati anak-anak kita ya. Nggak sekadar jenaka, tapi MOANA adalah fim yang mengajarkan kita soal menjadi berani. BE BOLD. Nggak bergantung sama apa kata orang. Mau orang merendahkan, meremehkan, tapi kalau kita sudah punya panggilan atau impian dalam hidup, yowes, jalan aja trus. Tancar gas aja deh! Film ini ngajarin kalau kita memang harus tahu siapa kita, dan kita diciptain untuk jadi sosok yang berani melangkah menggapai mimpi, mengikuti suara hati kita sendiri. Nah, kalau mau tahu lebih lengkapnya harus nontonlah!
Lalu ada film MOANA. Nah buat kalian yang udah nonton film ini pasti setuju 101% kalau film ke-hawai-hawai-an ini juga sukses mencuri hati anak-anak kita ya. Nggak sekadar jenaka, tapi MOANA adalah fim yang mengajarkan kita soal menjadi berani. BE BOLD. Nggak bergantung sama apa kata orang. Mau orang merendahkan, meremehkan, tapi kalau kita sudah punya panggilan atau impian dalam hidup, yowes, jalan aja trus. Tancar gas aja deh! Film ini ngajarin kalau kita memang harus tahu siapa kita, dan kita diciptain untuk jadi sosok yang berani melangkah menggapai mimpi, mengikuti suara hati kita sendiri. Nah, kalau mau tahu lebih lengkapnya harus nontonlah!
Masih
banyak film lain sih yang punya moral
lesson yang baik. Contohnya ini film-film lain kayak Inside Out, yang benneran
top markotop abis bikin mewek. Ato kayak Zootophia, yang ngajarin supaya kita
jangan sekali-kali ngeremehin orang-orang kecil atau yang kelihatan bukan
siapa-siapa. Ato kayak Hacksaw Ridge Mel Gibson, yang
action abis, film si burung Mackaw Rio 2 yang jenaka. Dan mungkin
film-film animasi pendek juga bisa kasih kita inspirasi hidup loh. Misal nih kayak film Piper,
si burung pemalu yang jadi pemenang Oscar untuk kategori Short Animation Movie
2017.
Sama
kayak film, hidup kita itu juga sebenarnya kalau dipikir-pikir persis kayak
film juga loh. Kog bisa? Ya, tiap hari kita ngabisin waktu 24 jam ada di
sekitar orang-orang. Kita ngejalanin peran dimana yang jadi aktor utamanya ya
diri kita sendiri. Kita ngelakuin ini itu dan ada result yang kita dapat dari
action itu. Hidup nggak selamanya mulus, ada masanya kita ngalamin klimaks atau
puncak waktu kita ketiban masalah atau ngalemin cekcok sama orang-orang yang
kita sayangi, konflik sama rekan kerja, masalah bisnis, impian kita mandet di
tengah jalan, kecelakaan yang bikin fisik kita cacat, putus cinta. Masalahnya macem-macem
deh pokoknya, mulai kelas ringan sampai kelas berat.
Ragam
kisah yang kita alamin ini juga yang kebanyakan diangkat di film-film dan
berharap banyak orang bisa terinspirasi atau terdorong hidupnya setelah nonton
film itu. Satu kasus yang sama mungkin bisa dialami sama lebih dari sepuluh
orang dan kisah ini benar-benar nyata.
Memang
sih, apa yang ditayangin di film-fim nggak semuanya pure sama kayak cerita
aslinya. Ada beberapa adegan yang mungkin ditambah, atau didramatisir supaya
interest nya dapet. Tapi tetap aja hal yang paling kita tunggu-tunggu dalam
sebuah jalannya cerita adalah endingnya. Mau sad atau happy. Atau malah nggak
kedua-duanya. Dan waktu kita sampai di ending film, kita cuma perlu satu kata
buat ngegambarin kesan yang kita dapet dari film itu. Bagus, Biasa atau Jelek!
Akhir
kisah kita masing-masing pastinya bakal berbeda-beda. Ada yang punya akhir
bahagia, ada yang sad. Hasilnya adalah hasil yang kita tulis sendiri di buku
kehidupan kita. Karena selain jadi pemeran utama, kita juga penulis atas cerita
hidup kita sendiri. Kalau boleh pilih, kamu pengennya cerita hidup kamu kalau
diangkat jadi film pengennya kamu mau kasih pelajaran apa ya sama penontonmu? Inspiring
kah, motivated kah, happy, biasa aja atau sad? Jawabannya kamu sendiri yang
nentuin.